60views, 1 likes, 0 loves, 0 comments, 0 shares, Facebook Watch Videos from Poutra ID:
A. KILAS SEJARAH Awal didirikannya Pondok Pesantren Al-Baqoroh bisa dikatakan punya dua kaitan. Pertama, ketika hendak mendirikan rumah yang sekarang beliau tempati ini, KH. Hasan Zamzami Mahrus diijazahi oleh Ibu Nyai Umi kultsum dari Abah beliau, KH. Mahrus Ali, untuk sering-sering mewiridkan surat Al-Baqoroh ketika mendirikan rumah nanti dan melanggengkan mengamalkannya oleh sebab itu sebagai tafa’ulan dipilihkan kata “Al-baqoroh”. Kedua, selain dari alasan yang pertama tadi juga karena beliaupun mulai memelihara sapi perah pada tahun 1996 M. hingga dikembangkan sampai sekarang. Ketika itu hanya ada beberapa santri yang ikut mengabdi pada beliau, hingga kemudian semakin bertambah pula santri putra dan santri putri yang ikut mengabdi kepada beliau hingga berjumlah sekitar 60-an. Sampai pada jumlah sebanyak itu, pada tahun 1998 Pondok Pesantren Al-Baqoroh belum resmi berdiri sebagai salah satu pondok unit Pesantren Lirboyo karena jumlah semua santri yang ikut beliau berstatus sebagi Santri Ndalem Khodim. Hingga pada tahun 2004 M, perwakilan dari santri Pati dan Kudus yang berdomisili di Asrama Pondok Induk Lirboyo sowan untuk meminta izin mendirikan Asrama di belakang ndalem beliau karena di Pondok Induk belum ada Asrama resmi untuk santri Pati dan kudus, dan beliaupun memberikan izin. Pada tahun itu juga asrama mulai dibangun dan jumlah santri pun lambat laun mulai bertambah hingga mencapai 189 santri yang terdiri dari santri putra dan putri. Sebagai permulaan, kepengurusan pun segera dibentuk dan mulai resmi menjadi salah satu Pondok Unit Lirboyo pada tahun 2011 M. /1432 H. Perkembangan selanjutnya pada tahun 2017 Pondok Pesantren Al-Baqoroh Lirboyo secara resmi telah menjadi Lembaga berbadan hukum dengan SK Kemenkumham Nomor Tahun 2017 dengan nama lembaga “Yayasan PP Al-Baqoroh Lirboyo” yang menaungi Pondok Pesantren Putra dan Putri Al-Baqoroh. Hingga pada tahun 2022, Pondok Pesantren Al-Baqoroh khususnya putra telah dihuni santri sebanyak 289 orang. Mereka menempat di sembilan kamar yang ada di lingkungan pesantren. Sebagai jenis pondok pesantren salaf, Pondok Pesantren Putra Al-Baqoroh Lirboyo adalah sebuah lembaga yang berorientasi pada pendidikan keagamaan dan sosial kemasyarakatan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai salafiyah, sehingga diharapkan di masa mendatang para santri dapat melestarikan perjuangan para ulama dalam mengembangkan syiar Islam dalam berbagai kondisi dan situasi. Pondok Pesantren Putra Al-Baqoroh hingga saat ini terus berusaha berbenah melengkapi dan memperbaiki fasilitas serta sarana pendidikannya dan terus bergerak maju untuk menyesuaikan dinamika yang sedang dibutuhkan dan dihadapi. B. LETAK GEOGRAFIS Letak georafis Pondok Pesantren Al-Baqoroh Lirboyo berada di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Propinsi Jawa Timur. Secara spesifik, lokasinya berada di lingkungan PP Lirboyo bagian timur, sebelah barat PP Al-Mahrusiyyah, sebelah utara PP HM Antara. Santri yang menempati pondok ini sangat beragam. Mulai dari anak-anak sampai dewasa yang menekuni ilmu-ilmu dari berbagai fan meliputi al-Qur`ān, Hadits, Tauhid Fiqih, dan lain sebagainya dengan berbagai macam metode pembelajaran. C. VISI & MISI Visi Beriman, bertakwa, berakhlakul karimah, dan berdisiplin. Misi Mencetak Muslim intelektual yang beriman, bertakwa, dan berakhlakul karimah, serta menciptakan kader-kader ulama yang mampu mentransformasikan ilmu agama dalam berbagai kondisi. D. PENDIDIKAN Pada dasarnya pendidikan di Pondok Pesantren Putra Al-Baqoroh Lirboyo mengikuti Pondok Pesantren Lirboyo. Di mana seluruh santri wajib untuk mengikuti kegiatan yang ada di MHM Madrasah Hidayatul Mubtadiin seperti sekolah dan musyawaroh. Di samping itu, Pondok Pesantren Putra Al-Baqoroh juga menyediakan beberapa kegiatan untuk menunjang pendidikan di antaranya adalah 1. Wajib Belajar Aktifitas ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh para santri tingkat I’dadiyah, Ibtida’iyah, I & II Tsanawiyah MHM guna menelaah kembali pelajaran yang sudah diajarkan. Kegiatan wajib ini dilaksanakan ba’da Isya pukul WIS. 2. Pengajian Al Qur’an Adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh santri yang masih tingkat I’dadiyah, Ibtida’iyah, 1 dan II Tsanawiyah MHM. Jenjang pendidikannya dimulai dari tingkat Jet Tempur, Ibtida’iyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Kegiatan ini dimulai ba’da Maghrib Isya’ dan dilanjutkan wajib belajar. Selain itu, santri juga dianjurkan untuk mengikuti pengajian al-qur’an yang diampu oleh Agus Abdulloh Amar yang merupakan salah satu dari Putra Romo KH. Ahmad Hasan Syukri Zamzami Mahrus yang dilaksanakan setiap hari Sabtu, Ahad dan Kamis jam selesai. 3. Musyawarah Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam Senin pukul WIS bagi sekolah pagi dengan materi kitab Jurumiyah dan Sulam at-Taufiq dan dilanjutkan musyawaroh untuk sekolah malam sampai dengan selesai dengan materi kitab Fath al-Qorib. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan santri dalam mengutarakan pendapat ataupun gagasan dan berargumen. Selain itu, diadakan juga Bahtsul Masa’il dengan mengundang pondok unit lain yang dilaksanakan setiap akhir tahun. 4. Sorogan Kitab Kuning Merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi siwa sekolah pagi guna memperdalam penguasaan Nahwu Shorof sebagai bekal memahami kitab-kitab turats. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Ahad dan Selasa sore pada pukul WIS – selesai. 5. Pengajian Kitab Kuning Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi para santri dalam menambah wawasan tentang keilmuannya dengan mengkaji kitab sesuai dengan tingkatannya. E. EKSTRAKURIKULER 1. Jam’iyah Kegiatan ini merupakan ekstrakurikuler untuk melatih mental dan kemampuan santri dalam menghadapi kehidupan sosial bermasyarakat. Diharapkan dengan mengikuti jam’iyyah santri mampu untuk memimpin tahlil, pidato khithobah, khutbah jum’at, membaca Barjanzi/Dziba’iyah/Simtud Duror, ubudiyah, dan lian sebagainya. Kegiatan jam’iyyah ini dilaksanakan pada hari Kamis malam Ju’mat pukul WIS. 2. Rebana Merupakan wadah bagi para santri yang ingin menuangkan bakatnya dalam seni sholawat. Kegiatan ini ditangani oleh Seksi Jam’iyah. Grup rebana ini terdapat dua kategori yaitu Al-Banjari dan Al-Habsyi. 3. Istighotsah Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam Jum’at awal bulan yang dimulai ba’da isya’ sampai selesai yang wajib diikuti oleh semua santri yang dipimpin langsung oleh Pengasuh. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan membiasakan kepada santri dalam berdzikir mendekatkan diri pada Allah sebagai benteng spiritual ketika mereka kembali ke masyarakat. 4. Ro’an Merupakan kegiatan guna untuk melatih santri hidup bergotong royong dan berkhidmah, seperti; ro’an ngecor, ro’an kebersihan. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai kebutuhan dan instruksi dari pengurus. F. FASILITAS Bangunan pondok yang diresmikan sejak tahun 2011 berawal dari 2 kamar saja, terus melakukan pembenahan, yang kemudian dilanjutkan pembangunan untuk hunian santri menjadi 24 ruangan. Perinciannya sebagai berikut Kamar Santri 12 Kamar Kantor 4 Ruang Kamar Pengurus 4 Kamar Tempat Belajar Aula 4 Ruang Selain itu juga terdapat MCK yang memadai, koperasi, toko, warung makan. Informasi pendaftaran dan pembiayaan Pondok Pesantren Al-Baqoroh bisa didownload di link berikut. DOWNLOAD BROSUR PP AL-BAQOROH PUTRI 2023-2024DOWNLOAD BROSUR PP ALBAQOROH PUTRA 2023-2024 albaqorohlirboyo baca juga Pondok Pesantren Putri Al-Baqoroh 0
Beliauadalah putra ke 12 dari 14 bersaudara dari pasangan dan ny.hj zainab dan cucu dari pendiri pondok pesantren lirboyo kota kediri yakni kh.kh. Dzuriyah Kh Abdulloh Kafabihi Mahrus | Lirboyo - Youtube from www.youtube.com Korban pun membagikan video saat Nama Putra Putri Kh Abdullah Kafabihi Mahrus Selengkapnya »
Mei 15, 2022 510 pm 5 Menit Membaca Oleh Ahmad Ali Adhim KH. Ahmad Hasan Syukri Zamzami Mahrus adalah salah satu putra Al-Magfurlah KH. Mahrus Ali Lirboyo. Diantara saudara beliau adalah KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, KH. An’im Falahuddin Mahrus yang merupakan penerus dari Mbah Kiai Mahrus Ali Lirboyo. KH. Hasan Syukri Zamzami Mahrus merupakan Suami Bu Nyai Hannah Zamzami Lirboyo, beliau berdua mengasuh pesantren Pondok Pesantren Putra-Putri Al-Baqoroh yang berlokasi di Jl. KH. Abd Karim, Lirboyo, Kec. Mojoroto, Kediri, Jawa Timur. Putrinya yang bernama Ning Sheila Hasina menikah dengan Gus Ahmad Kafa. Pondok Pesantren Al-Baqoroh Awal didirikannya Pondok Pesantren Putra-Putri Al-Baqarah bisa dikatakan punya dua kaitan. Pertama, ketika hendak mendirikan rumah yang sekarang beliau tempati ini, KH. Hasan Zamzami Mahrus diijazahi oleh abah beliau, KH. Mahrus Ali, untuk sering-sering mewiridkan surat Al-Baqarah ketika mendirikan rumah nanti dan melanggengkan mengamalkannya. Kedua, selain dari alasan yang pertama tadi, beliau juga dinasihati untuk memelihara sapi perah, dan beliaupun memulainya sekitar tahun 1996 M. hingga saat ini. Ketika itu hanya ada beberapa santri yang ikut mengabdi pada beliau, hingga kemudian peternakan sapi beliau bertambah dan semakin bertambah pula santri putra dan santri putri yang ikut mengabdi kepada beliau hingga berjumlah sekitar 60-an orang. Sampai pada jumlah sebanyak itu, Pondok Pesantren Putra-Putri Al-Baqarah belum resmi berdiri karena jumlah semua santri yang ikut beliau berstatus sebagi Khadim. Hingga pada tahun 2004 M, perwakilan dari santri Pati dan Kudus yang berdomisili di Asrama Pondok Induk Lirboyo sowan untuk meminta izin mendirikan asrama di belakang ndalem beliau karena di Pondok Induk belum ada asrama resmi untuk santri Pati dan Kudus, dan beliaupun memberikan izin. Pada tahun itu juga pembangunan asrama mulai dibangun dan jumlah santripun mulai bertambah. Sebagai permulaan, kepengurusanpun segera dibentuk dan mulai resmi menjadi Pondok Unit pada tahun 2011 M/1432 H.[1] Profil Pondok Pesantren Haji Mahrus Pondok Pesantren Lirboyo Haji Mahrus PPHM merupakan satu di antara beberapa pondok unit yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Lirboyo. Pondok unit ini terletak sekitar 100 meter sebelah timur Pondok Induk. Tepatnya pada tahun 1952 M. pondok ini didirikan oleh KH. Mahrus Aly, ketika itu kondisi stabilitas nasional sedang diganggu oleh kaum komunis. Awal-mulanya, sang pendiri KH. Mahrus Aly tidak bermaksud mendirikan pondok. Hanya secara kebetulan KH. Mahrus Aly diberi lahan oleh KH. Abdul Karim untuk membuat rumah sekaligus majelis taklim sebagai sarana mangajarkan atau membacakan kitab-kitab kepada para santri. Kemudian di sebelah utara dari majelis taklim dibuat sebuah kamar yang sangat sederhana berukuran lebar 2×4 m, sekedar sebuah tempat istirahat bagi santri yang sehari-harinya menjadi khadim beliau. Pada tahun 1956 M, kamar yang disediakan tidak memadai untuk menampung khodim yang telah mencapai 20 orang. Sehingga beliau dengan para santri kemudian membangun tiga kamar sederhana yang kemudian dikenal dengan nama HM. Pada tahun 1958, dibentuk pula kepengurusan pondok HM yang berada di bawah naungan kepengurusan Pondok Induk. Bersamaan dengan renovasi ndalem KH. Mahrus Aly, dibangun juga asrama baru dengan dana murni dari swadaya santri yang terdiri dari 4 kamar dan selesai dibangun pada tahun 1959 M. Semenjak itu, atas restu beliau, status pondok pesantren HM diresmikan menjadi Pondok Unit Lirboyo. Kemudian pada tahun 1960, satu unit ruang tamu, dan 4 ruang kamar santri berhasil disempurnakan pembangunannya. Pada era ini pula, KH. Mahrus Aly merubah status musholla HM menjadi masjid sebagai tempat i’tikaf yang sah, meski bukan masjid Jami’ untuk sholat Jum’at. Pasca kepergian KH. Mahrus Aly pada tanggal 06 Ramadlan 1405/ 26 Mei 1985, kepemimpinan Pondok Unit HM dilanjutkan oleh putra-putra beliau, yaitu KH. Imam Yahya Mahrus, K. Harun Musthofa SE, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, KH. Zamzami Mahrus dan KH. An’im Falahuddin Mahrus. Waktu itu, di antara putra-putra Mbah Mahrus yang lebih berperan aktif dalam mengurusi pondok pesantren HM adalah KH. Imam Yahya Mahrus mengingat KH. Imam Yahya merupakan putra terbesar. Setelah kurang lebih selama tiga tahun KH. Imam Yahya Mahrus mengurusi Pondok Pesantren HM, beliau mempunyai inisiatif untuk membangun Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah. Sedangkan untuk saat ini, PPHM diasuh oleh putra Al-Magfurlah KH. Mahrus Aly di antaranya; Romo KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, KH. Ahmad Hasan Syukri Zamzami Mahrus, KH. An’im Falahuddin Mahrus. Pada tahun 2005, atas inisiatif beliau KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, dengan sedikit renovasi dilakukan pengalih-fungsian satu unit asrama santri yaitu asrama al-Ukhuwwah menjadi ruang tamu dan memindahkan santri yang bermikum di asrama tersebut ke asrama baru yang diberi nama al-Musthofa. Perlu diketahui bahwa pembentukan dan pembagian asrama disamping sebagai tempat hunian santri, asrama juga berfungsi agar para santri lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan. Dan pada tahun 2014, dikarenakan semakin banyaknya jumlah santri serta telah selesainya tahap pembangunan ruangan di atas asrama al-Musthofa, maka ruangan lantai II Musholla PPHM yang awalnya merupakan asrama an-Nidzomiyyah, dialih-fungsikan menjadi aula yang digunakan untuk kegiatan berjama’ah, sekaligus ruang belajar. Sedangkan untuk asrama an-Nidzomiyyah yang pada awalnya berada di atas Musholla, dipindahkan ke asrama yang berada di atas asrama al-Musthofa dan berganti nama menjadi asrama az-Zamzamiyyah. Pada tanggal 02 Syawal 1439 H. diresmikan asrama baru yang diberi nama al-Aziziyyah yang terdiri dari 4 kamar santri yang bertempat di gedung atas kamar mandi umum gedung al-Musthofa. [1] [2]
rBe717s. mi8o1y97bz.pages.dev/64mi8o1y97bz.pages.dev/484mi8o1y97bz.pages.dev/30mi8o1y97bz.pages.dev/477mi8o1y97bz.pages.dev/170mi8o1y97bz.pages.dev/26mi8o1y97bz.pages.dev/276mi8o1y97bz.pages.dev/329
putra putri kh zamzami mahrus